Wednesday, April 2, 2008

Forwarded E-mail

Menerima sebuah e-mail informasi merupakan penerimaan terhadap sebuah data mentah yang perlu diolah lagi kebenarannya.

Tentu kita pernah menerima e-mail yang isinya berisi informasi yang kebenarannya belum kita akui. Contoh, ada sebuah e-mail yang melampirkan sebuh foto atau gambar genangan air yang memiliki tulisan air, percayakah kita hal itu benar-benar terjadi? Lalu beberapa hari kemudian ada bantahan bahwa foto itu tidak benar, percayakah kita pada ketidak benaran itu? Atau ada e-amil yang menyatakan bahwa ada mobil dengan bahan bakar air, percayakah kita? lalu beberapa hari kemudian ada e-mail yang menyatakan, untuk menciptakan bahan bakar dari air yang cukup untuk menggerakan sebuah mobil tidak bisa hanya dengan menggantikan bensin lalu memasukan air ke dalam tank bahan bakar? percayakah kita?

Layaknya sebuah data, kalau kita tertarik dengan isi e-mail itu, baiknya kita pelajari lagi dengan mencari data-data lainnya. Sehingga paling tidak menambah pengetahuan kita akan hal-hal yang menarik. Lalu bagaimana dengan mem-forward-kan e-mail tersebut, sebaiknya tahan dulu. Untuk informasi yang penting dan krusial, jika kita belum yakin kebenarannya, cukup tahan dulu e-mail tersebut di inbox kita.

Forwarded e-mail selayaknya berbagi dan membuka isi informasi dunia. Sebuah informasi yang tepat, benar, layak konsumsi dan lebih baik jika bisa diaplikasikan, bukannya informasi palsu, menyesatkan apalagi membuat seseorang ketakutan.

No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.