Thursday, June 28, 2007

Qatar, Left or Right

Membaca huruf arab dimulai dari kanan ke kiri, sudah banyak yang tahu, tapi bagaimana dengan etika berpapasan?

Lain ladang lain belalang, lain tempat lain kebiasaan pula, itu kata pepatah. Tinggal di qatar, banyak hal yang serba baru, termasuk penentuan arah. Maksud saya bukan arah mata angin, tapi arah kiri dan kanan saja.

Pertama, membaca huruf, kata atau kalimat arab. Dari kanan ke kiri, ini pasti sudah banyak yang tahu.

Kedua, menyetir. Di qatar menggunakan stir kiri, alias kita mengemudi dari sebelah kiri, karena lingkar kemudi ada di sebelah kiri. Lalu apa efeknya, efeknya sangat jauh berbeda, saat berjalan normal kita harus di sebelah kanan (sedangkan di Indonesia sebelah kiri), saat parkir tepikan kedaraan kita di sebelah kanan (kalau di Indonesia sebelah kiri), lalu jika mendahului kendaraan, ambil sisi sebelah kiri (di Indonesia ke sebelah kanan, Untuk hali ini, teman-teman yang tinggal di Eropa atau Amerika atau tempat lainnya yang menggunakan sistem ini, sudah cukup faham. Tapi bagai mana dengan pintu masuk dan etika berpapasan?

Ketiga, pintu masuk. Pintu masuk dan keluar juga akan terbalik. Pintu masuk ada di sebelah kanan dan pintu keluar ada di sebelah kiri. Lihat foto. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, di mana pintu masuk akan ada di sebelah kiri dan pintu keluar di sebelah kanan.

Keempat Etika Berpapasan. Saat berpapasan dengan orang lain, saat berjalan, ambilah sebelah kanan, kalau kita ambil kiri seperti di Indonesia maka kemungkinannya adalah saling bertabrakan. Jadi begitu kita melihat ada orang lain di depan kita, dan kita rasa kita akan berpapasan dengan orang itu, segeralah ambil kanan, sekedar mengingat-ingat, karena kebiasaan kita di Indonesai berbeda.

Satu lagi. Tapi ini joke. Jangan memperbaiki mobil yang montirnya orang keturunan suku arab, kenapa? karena begitu mobil dibongkar dan akan dipasang lagi, semuanya akan di bolak balik, baut yang harusnya di kiri jadi ke kanan dan dan yang dari kanan akan berpindah ke kiri, kalau cocok sih gak apa-apa, kalo gak cocok, bisa kacau dong...

Passed And Promoted to Next Grade

"Kebanggaan orang tua terhadap anaknya, jika anak memiliki nilai normal apalagi berprestasi di sekolahnya"

Kemarin hari pembagian report di sekolahnya Bintang, sebagian penggalan lembar report ada di sebelah kiri teks ini, dan Bintang naik kelas, ke kelas dua. Hmm, bagi saya kenaikan kelas Bintang membanggakan, karena berarti transisi sekolahnya dari sekolah di Indonesia ke sekolah di Qatar sudah berjalan normal.

Mengenai nilai, satu mata pelajaran yang turun, lainnya lebih baik dibandingkan dengan term sebelumnya.

Di repotnya, seperti waktu saya sekolah dulu-bedanya hanya di penggunaan bahasa-ada beberapa kesan dari gurunya dan pesan dari wali kelasnya, untuk meningkatkan prestasinya, di masa yang akan datang.
Dan tidak lupa sebuah kalimat "Passed And Promoted to Next Grade"

Libur musim panas sekalian kenaikan kelas sudah datang. Suasana sekolah mejadi sepi, yang biasanya kendaraan berjejer, sekarang hanya beberapa saja, kendaraan pendaftar baru. Persiapan liburan sudah dirancang sangat matang. Tinggal menghitung hari.
Hadiah kenaikan sudah diberikan-Jam tangan Power Rangers saja kata Bintang.

Wednesday, June 27, 2007

Ketajaman Berbicara


"Apa yang terjadi pada ketajaman pendapat kita saat kita ucapkan pada usia 60 tahun, dan apa yang terjadi pada ketajaman pendapat kita saat kita tuliskan pada usia 60 tahun?"

Ketajaman pendapat terletak pada isi pendapat, susunan kalimat dan intonasi. Dengan perbandingan isi pendapat dan susunan kalimat tetap baik maka kemudian intonasi cukup memberi peran penting dalam memberikan sebuah ketegasan pada sebuah pendapat.

Jika kita mengucapkannya pada usia cukup muda, maka intonasi tidak terlalu membuat masalah, akan lantang dan tegas terdengar, tapi dengan usia yang lanjut, intonasi akan menjadi lemah, bergetar dan terdengar kurang tegas.

Bandingkan dengan kemampuan berbahasa tulis. Mengungkapkan pendapat saat usia muda atau lanjut akan "terdengar" sama. Saya menggunakan tanda kutip karena pendapat ini akan dibaca bukan didengar dalam arti sebenarnya. Pendapat itu akan tetap "terdengar" lantang karena tulisan atau ketikan itu tidak sedikitpun mengalami vibrasi suara karena usia. Dan tulisan bisa sangat mengekspresikan "suara" penulisnya, ada atau tidak ada yang "mendengar".

Di Jalan Apa Kita Sekarang?


"Kita ada di jalan apa sekarang? lihat papan nama toko aja...ah itu sih di Indonesia, tapi di Qatar?"

Nama jalan merupakan hal yang mahal dan jarang tertera di papan iklan di bawah nama toko. Begitu juga di iklan-iklan besar. Mereka kebanyakan hanya mencantumkan nama toko atau perusahaan dan nomor telpon.

Entah awalnya kenapa, tapi itulah yang terjadi di sini, kabarnya kalau butuh informasi lokasi toko atau perusahaan tinggal hubungi no telpon tersebut dan tanyakan alamatnya di mana, walah menurut saya kerjaan dua kali.

Memang untuk hubungan telpon lokal di Qatar tidak di kenakan biaya alias gratis, jadilah telpon menelpon tidak merasa sulit, tidak merasa terbebani biaya, jadilah interaksi awal ditelpon lalu kopi darat setelah alamat di temukan.

Monday, June 25, 2007

Murid Libur Guru Libur

"Enaknya guru, kalau murid libur, guru pun libur"

Dari dulu saya berpendapat, jadi guru enak, murid libur guru pun libur. Jadi gak perlu cuti 12 hari kerja, karena bisa lebih, dua minggu di libur catur wulan dan satu bulan saat libur kenaikan, total bisa 1.5 -2 bulan.

Tapi itu dulu, saya sendiri kurang paham dengan sistem catur wulan atau semester saat ini. Karena kabarnya banyak perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia, dan kebetulan anak saya pun tidak sekolah dalam sistem pendidikan Indonesia.

Kembali ke cerita dulu, Setahu saya dulu, bersamaan atau 2-3 hari setelah murid libur dan bersamaan atau 2-3 hari sebelum murid masuk lagi, guru-guru libur. Entah berapa hari cuti yang di miliki para guru dalam setahun tapi jika di jumlahkan masih lebih banyak dibandingkan, PNS di bagian lain apalagi swasta.

Eit jangan ngiri, kan udah punya rezekinya masing-masing. Oh..ya sudah !

Cipratan Sang Juara


"Doa orang tua untuk anaknya adalah: anak lebih baik dari kehidupan orang tuanya"

Beberapa bulan ke belakang, Bintang hanya lah perenang dengan satu gaya, bukan gaya dada, punggung atau gaya batu, tapi gaya moon walker, jalan sambil loncat-loncat di dalam air.

Pertemanannya dengan Salman, membuat kegiatan berenang menjadi rutin, hampir dua hari sekali-sebelum summer tentu. Menurut cerita, dari seringnya berenang itu membuat dia tidak takut lagi nyebur di kolam dalam. Awalnya hanya merapat pada dinding kolam, sambil sesekali berenang dari tepi ke tepi kolam dengan jarak 1-2 meter. Lama kelamaan keberanian dan juga kemampuannya bertambah. Dan bertambah jauh pula jarak renangnya. Sekarang sudah bisa mencapai tepi kolam terpanjang, memang panjangnya sekedar 2-3 panjang kamar tidur rata-rata.

Menurut saya ini prestasi, karena berhasil memperbaiki rekor orang tuanya. Karena saya, baru bisa berenang di usia 17+. Itupun karena desakan teman-teman waktu training di AKAMIGAS Cepu, dulu. Saya, walaupun sering berenang di sungai,rupanya bukan tempat ideal untuk berenang, karena saya terjun, diam dan badan pun terbawa arus sungai ke tempat yang lebih dangkal.

Melihat perkembangan Bintang, tentu saja senang, setidaknya doa dan harapan agar anak lebih baik dari pencapaian orang tuanya-dalam hal ini, berenang-terkabulkan.

Thursday, June 21, 2007

Market Share Sprite Vs 7UP


"Market Share Sprite Mulai Berkurang Diambil 7UP"

Sedikit belajar tentang ekonomi membuat saya, mengamati market share dari satu produk dibandingkan dengan produk lainnya. Kali ini saya sedang membandingkan market share sprite dengan 7-Up, satu produk Coca Cola Co. lainnya produk Pepsi Co.

Saya amati memang perlahan-lahan beberapa produk Pepsi Co. mulai mendekati market share produk coca cola Co. walaupun entah kapan bisa benar-benar mengungguli, karena masing-masing punya keunggulan satu sama lainnya, dan keunggulan ini pun variabelnya masih lebar karena melibatkan selera konsumen.

Tapi itulah yang saya amati, perlahan 7-UP meningkat market sharenya dibandingkan dengan Sprite, bahkan menggantikan.

Anda yang profesional dibidang ini, boleh percaya boleh tidak, tapi itulah yang terjadi di lemari pendingin di rumah saya. Hmmm...segar...

Kertas Indonesia & South Afrika



Kenapa "Made in Indonesia" di Gantikan "Made in South Afrika?"

Beberapa minggu ini, kertas yang biasa digunakan untuk nge-print di tempat saya bekerja berubah, biasanya kami menggunakan produk Indonesia, tapi beberapa minggu ini produk Afrika Selatan menggantikannya. Kemana produk Indonesia itu?



Saya belum bisa konfirmasi dari bagian purchasing, tapi ini lah produk Afrika Selatan itu.

Monday, June 18, 2007

Halaman Belakang Rumah


"Halaman Belakang Rumah Dulu Merupakan Tempat Training Memanjat Pohon, Sekarang?"

Dulu, waktu kecil belakang rumah merupakan tempat belajar naik pohon, karena ada beberapa pohon jambu, mangga dan sirsak, dan pohon jambu air-lah yang paling kusukai. Sampai akhirnya agak malas manjat pohon setelah terjatuh dari pohon jambu, dari ketinggian 2 meter.

Cerita berganti kini, belakang rumah tidak lagi ditumbuhi pohon, tapi tetap menarik mengamati halaman belakang rumah, lihatlah photo di atas, menarik karena setelah hari begitu terang lampu taman, lampu teras dan lampu atap rumah masih menyala, mungkin pengelola gedung terlalu letih.



Dan cerita belakang rumah sebagai berlatih naik pohon pun berubah, menjadi tempat berlatih mengendarai sepeda, motor atau mobil. Tak apa yang penting anak-anak senang, katanya. Keriangan memang selalu muncul saat bermain di belakang rumah, tapi tentu saja tidak di musim panas.

Selamat bermain nak, maaf ayah belum bisa mengajarimu naik pohon.

MEN ARE NOT ALLOWED


"Maaf, Laki-laki Dilarang Masuk"

Sering kita jumpai, begitu banyak larangan masuk baik secara jelas atau samar-samar, "Selain Karyawan Dilarang Masuk" atau "Dilarang Masuk" atau "MEN are Not Allowed" dan lain-lain.

Dari sekian banyak larangan itu, "MEN Are Not Allowed" Atau "Men Not Allowed" yang paling menarik bagi saya, bukan karena larangan-nya sendiri, karena saya faham alasannya. Tapi, menarik karena lawan-nya sampai saat ini belum saya temukan, yaitu, "Women Are Not Allowed"

Apakah ini menandakan dunia laki-laki lebih mudah dimasuki wanita, atau memang laki-laki sendiri tidak menginginkan adanya larangan masuk bagi wanita kedalam ruangan atau dunia laki-laki?

Friday, June 15, 2007

Independensi Atau Kompromi?

Kata independensi melebur setelah kata kompromi ada.

Entah istilah apa yang menggambarkan suatu kata menjadi hilang makna setelah kata lain ada, bisa melebur, mencair atau menghilang. Seperti halnya kata independen atau independensi yang-menurut saya- menghilang sejak kata kompromi hadir.

Bayangkan, sejak lahir kita tidak dapat memakai kata independen terhadap sikap kita, sikap orang tua mendominasi ide terhadap jejak langkah kita, di usia balita hingga belasan tahun. Setelah kita beranjak remaja, ide orang tua masih tetap dominan menentukan pilihan sekolah atau kuliah kita. Benar bahwa orang tua secara lisan mengatakan "Ayah dan Ibu setuju pilihan kuliahmu, asal kamu sungguh-sungguh." Tapi saya yakin, sebelumnya orang tua telah punya kerangka, mana yang boleh dan tidak boleh, jadi pilihan kita, sudah ada dalam kerangkanya.

Dalam masa usia selanjutnya, dalam hal pekerjaan, kompromi dan kerja sama dengan rekan kerja dan juga atasan menentukan dalam keputusan-keputusan, karena semua harus berjalan dalam visi dan misi perusahaan, katanya.

Jadi, saat ada usul calon independen untuk posisi politik, menurut saya agak janggal. Kalau mau independen, lalu beliau mewakili siapa? Lalu beliau siapa yang dukung? Bukankah hal mewakili dan pendukung merupakan hasil kompromi? "Baik, saya akan maju sebagai wakil kalian, tolong dukung saya, sebagai kompensasi dari dukungan, saya akan memberikan ini ... dan itu ...!

Bukan Begitu?

Memasak Kerupuk


"Pake Microwave aja masak kerupuknya, biar cepat !!"

Ha..ha.., sebuah cara baru bagi saya memasak kerupuk menggunakan microwave, meskipun bukan penemuan baru, tapi saran permaisuri-ku tentang cara memasak kerupuk, jadi lebih cepat dan lebih praktis, gak perlu ditungguin dan dibolak-balik, tinggal masukin kerupuk mentah, tekan setting waktu 40 atau 50 detik, tunggu dan hmm...kerenyahannnya sama persis, seperti di goreng.

Ini bukan blog tentang cara masak-memasak, ini juga bukan blog tentang cara mencari alternatif minyak goreng yang katanya di tanah air sedang mahal, Tapi Selamat mencoba saja!!

Wednesday, June 13, 2007

Summer Vacation


"How many days remaining to Summer Vacation, Ayah?"

Hampir setiap 3 hari anak sulung ku menanyakan hal ini, maklum memang sudah waktunya anak-anak libur sekolah, juli sudah menjelang, musim panas sudah lumayan menyengat, 40 derajat celcius kira-kira.

Dan Cerita Pun berlanjut, Tema "Berlibur di rumah Nenek" tetap relevan untuk saat ini, karena rumah kami, karena ditinggal begitu lama, telah diputuskan untuk dikontrakkan, biar ada yang ngurus, alasannya.

Indonesia, yang hijau, segar, dan alami, menjadi pilihan liburan. Pulang sekaligus liburan atau liburan sekaligus pulang, yah sekalian di 17-an nanti anak-anak belajar lagu Indonesia Raya, Lagu kebangsaan yang gak pernah dinyanyikan di sekolahnya saat ini.

"Indonesia Tanah Air ku, Tanah Tumpah Darah ku....."

Thursday, June 7, 2007

80's 90's

Pernah denger lagu Nothing Else Matter-nya Metallica, pernah dan suka. Pernah denger lagu St Anger-nya Metallica. Pernah dan gak suka.

Beda generasi beda lagu, bahwa generasi diatas kita tetep mencari dan mendengar lagu lagu yang hits di masanya itu wajar. Begitu pula kita, tetep memburu dan mendengar apa yang hits pada jaman kita. Saat band kesayangan kita berubah pola musik, seperti contoh di atas juga wajar.

Bahwa Adik2 kita kemudian menyukai Green Day, kita tetap meilih Metallica. Saat Adik2 kita memilih Peterpan kita tetap memutar Slank untuk didengar.

Rupanya perubahan pola pikir dan dengar gak gampang untuk diubah, tapi tak apalah yang penting suka, yang penting gak terganggu