Wednesday, October 22, 2008

No Internet Connection

Rumah ini adalah persinggahan kelima dalam 2 tahun terakhir. Terlalu banyak berpindah membuat hidupku cukup ringkas, seluruh hidup bisa disimpan dalam satu travelling bag. Oleh karena itu, aku menjadi tidak berusaha mengembangkan perasaan memiliki atau terikat dengan rumah-rumah itu. Jika rumah adalah tempat dimana hati kita bertambat, maka selama ini aku adalah tunawisma.


Aku lupa dari mana aku mendapatkan barisan kalimat di atas, tapi tidak mengurangi rasa terimakasihku kepada pemiliknya.

Pindah rumah dan ketidaktersediaan koneksi internet adalah dua hal yang seringkali beriringan. Dan hal ini sangat terasa untuk seseorang yang ingin "memelihara" blog agar tetap hidup.

Ketertarikan akan terangkainya kata-kata, buncahan komentar dari teman-teman, dan gemerlapnya additional gadget, membuat aku merasa banyak "bersalah" pada blog ini.

Kurangnya sentuhan dan perhatian, membuat aku seperti pria yang kurang perhatian. Seperti seorang pria yang meninggalkan begitu saja kekasihnya, dalam kondisi tak-ter update. Maka ketika kesempatan kali ini aku menemukan koneksi internet, aku seperti menemukan kembali kekasih yang telah lama tak bertemu, aku pandang, aku belai, walaupun kutemukan di keramaian pasar, di antara hirukpikuk orang berjualan, di antara lalu lalang orang lewat, dan di antara kelebatan kendaraan.

Mungkin aku berlebihan, dan mungkin sebenarnya kekasih tak perlu di-update, tetapi benarkah aku berlebihan?