Thursday, April 24, 2008

Bookmark

Sebuah buku tanpa pembatas buku, seperti komputer tanpa mouse. Itu pendapat saya. Karenanya saya sangat senang jika buku yang saya beli, didalamnya terselip sebuah pembatas buku. Apalagi kalau buku yang saya beli ketebalannya di atas 100 lembar alias 200 halaman.

Sekilas pembatas buku tidak ada hubungannya dengan isi buku. Tapi bagi saya pembatas buku sangat membantu menemukan halaman terakhir isi buku yang telah kita baca. Jadi ada hubungannya kan dengan isi buku.

Dengan melipat halaman tertentu sebagai penanda, jelas bukan kebiasaan saya. Saya lebih baik menggunakan media lain apa saja sebagai pembatas buku, bisa pembatas buku yang dipinjam dari buku lainnya, bisa kartu pulsa telpon, bahkan bisa sobekan kertas koran seukuran pembatas buku.

Kalau lagi rajin kadang saya juga mencetaknya dari free bookmark. Di sini disediakan beberapa desain bookmark secara gratis. Tinggal click lalu print.

Sebaiknya memang produsen buku memberikan alat bantu (kalau tidak mau disebut hadiah) pembatas buku pada masing-masing buku terbitannya. Atau bahkan toko bukunya sendiri bisa memberikan pembatas buku berlogo toko buku tersebut pada setiap buku yang dibeli, sekaligus sebagai media promosi.

Terima kasih kepada penerbit Basmala dan Republika yang telah memberikan pembatas buku pada produknya, terutama buku Ketika Cinta Bertasbih.


No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.