Tuesday, November 15, 2011

Favicon

Lihat gambar di samping kiri. Tiba-tiba saya ingin memakai gambar ini sebagai Favicon. Sebuah istilah untuk gambar atau logo pada tab di sebelah kiri nama website.

Awalnya buat lucu-lucuan walau mungkin gak lucu. Atau pemanis buatan walau pun gak manis :-) Tapi logo ini cukup unik dengan bentuk menyerupai kupu-kupu dan initial nama saya di sampingnya.

Gak ada arti khusus dan sebetulnya bukan saya yang merancang, tapi hasil download dari website lain yang menyediakan desain logo secara gratis. Karena gratis berarti saya bisa mendesain ulang rancangan tersebut dan memajangnya di sini. Terima kasih buat Vistaprint.

Menurut Wikipedia, "A logo is a graphic mark or emblem commonly used by commercial enterprises, organizations and even individuals to aid and promote instant public recognition. Logos are either purely graphic (symbols/icons) or are composed of the name of the organization".

Saya berharap, suatu saat saya menciptakan sebuah logo yang identik untuk blog ini.

Sunday, November 13, 2011

Qatar vs Indonesia di PPD 2014 bagian 3

Team Indonesia sudah bermain sangat baik, hanya saja Team Qatar bermain lebih baik. Analoginya begini, Qatar berada di urutan 97 dalam peringkat FIFA dan Indonesia berada di peringkat 140. Artinya berbeda 43 peringkat. Jika di bandingkan, Germany berada di peringkat 3 dan 43 peringkat setelahnya atau peringkat 46 adalah Armenia. Jika mereka bertanding, kira-kira siapa yang akan menang? Tentu kemungkinan besarnya adalah Germany, lalu apakah Armenia akan bermain buruk, tidak, mereka akan bermain baik hanya saja kemungkinannya Germany akan bermain lebih baik.

Menyaksikan pertandingan antara Qatar melawan Indonesia, sangat menyenangkan. Dari awal proses memasuki stadion, di dalam stadion, menyaksikan pertandingan, hingga keluar dari stadion. Antusiasme penonton sudah terlihat dari pukul 14 waktu Qatar, padahal pertandingan direncanakan akan dilaksanankan pukul 19. Antusiasme untuk menonton tim kesayangan bertanding, menang atau kalah. Padahal pendukung tuan rumah sendiri belum ada yang datang. Kedatangan awal penonton, juga dipengaruhi oleh berita bahwa tiket hanya akan dijual dengan jumlah terbatas. Berapa terbatasnya, sebetulnya kami juga tidak begitu yakin. Yang kami tahu adalah jumlah tiket untuk pendukung Indonesia akan jauh lebih sedikit dibandingkan alokasi tiket untuk pendukung Qatar dan terbatas pada kapasitas tempat duduk yang ada di belakang gawang.

Langsung ke pertandingan, saat menonton pertandingan Indonesia vs Qatar di Jakarta sebulan yang lalu, saya melihat serangan ke gawang Qatar sangat kurang. Dan komentar saya saat itu, mereka bermain kurang motivasi. Ternyata pendapat itu salah, saat saya melihat sendiri bagai mana mereka bermain kemarin.

Team Indonesia sudah bermain sangat baik, hanya saja Team Qatar bermain lebih baik. Analoginya begini, Qatar berada di urutan 97 dalam peringkat FIFA dan Indonesia berada di peringkat 140. Artinya berbeda 43 peringkat. Jika di bandingkan, Germany berada di peringkat 3 dan 43 peringkat setelahnya atau peringkat 46 adalah Armenia. Jika mereka bertanding, kira-kira siapa yang akan menang? Tentu kemungkinan besarnya adalah Germany, lalu apakah Armenia akan bermain buruk, tidak, mereka akan bermain baik hanya saja kemungkinannya Germany akan bermain lebih baik.

Goal demi goal yang diciptakan oleh Team Qatar berawal dari serangan yang sangat terpadu dan dominasi permain tengah Qatar, membuat serangan demi serangan sangat baik terancang. Sementara Firman Utina pun bermain baik memberikan ide-ide penyerangan untuk men-suplai bola untuk Bambang Pamungkas, hanya saja konsentrasi permainan yang cenderung bertahan, membuat serangan kurang banyak variasi. Bambang Pamungkas sudah dihadang 2 pemain Qatar saat akan menerima bola, gerakannya sangat dibatasi. Tapi untunglah support dari sayap kiri-kanan dan tengah membuat beberapa peluang tercipta. Tidak banyak memang, tapi cukup untuk membuat pemain-pemain Qatar beberapa kali kerepotan. Kecepatan dan postur tubuh pemain Qatar pun di atas pemain-pemain Indonesia dan hal ini berimbas ketika harus berebut bola atas, atau berkejaran seringkali tertinggal.

Saya agak kurang jelas melihat bagaimana pelanggaran terjadi yang membuat hukuman pinalti tercipta. Dalam tendangan pinalti, Hendro Kartiko memilih bergerak ke kiri, namun penendang mengarahkan bola ke arah kanan Hendro Kartiko. Tidak mudah memang menebak tendangan penalti.
Umpan terobosan yang akurat dan kecepatan lari pemain Qatar (Khalfan) lagi-lagi menjadi keunggulan untuk kembali mebuat goal ke tiga di babak ke dua.
Saat banyak penonton sedang bersiap pulang. ternyata masih ada satu goal lagi tercipta di menit 90+. Dengan Kecepatan, Sebastian Soria mengungguli pemain Indonesia untuk mengambil bola terobosan untuk kemudian menceploskan ke sisi kanan pojok gawang Indonesia.
Pada akhirnya. Penonton Indonesia yang ada di Qatar paham betul bahwa kemungkinan besar Indonesia akan kalah. Tapi itu tidak menyurutkan semangat untuk menonton dan mendukung. Harapan untuk menang tetap kami tanamkan, sekecil apapun itu harapannya.

Untuk team dengan anggota yang sama, saya sudah menonton mereka beberapa kali di Qatar, dalam event Asian Games dan Pra Piala Dunia 2014 ini. Dan bebrapa kali melihat kekalahan. Semoga 5 tahun ke depan jika saya masih berkesempatan tinggal di Qatar dan melihat Team Indonesia bermain di sini, saya bisa melihat Indonesia menang.


   

Thursday, November 10, 2011

Qatar vs Indonesia di PPD 2014 bagian 2

Kurang dari 24 jam menuju pertandingan saat tulisan ini dibuat. Pertandingan antara Qatar vs Indonesia di ajang penyisihan Pra Piala Dunia Brasil 2014. Rombongan tim nasional Indonesia (TimNas) sudah berada di Qatar sejak beberapa hari yang lalu. Kedua belah tim masing-masing merasakan ketegangan serupa walau dengan porsi yag berbeda. Media dari kedua negara pun sudah sangat intens mengamati persiapan pertandingan.


Pertama ini media release dari Qatar Football Association (QFA) menyambut jalannya pertandingan besok.

"HE Sheikh Hamad bin Khalifa bin Ahmad Al-Thani, President of the Qatar Football Association (QFA) stressed the magnitude of the match against Indonesia as a crucial step on the road to the 2014 World Cup.
The match will be held on Friday at Jassim bin Hamad Stadium.
His Excellency expressed his confidence ahead of Friday’s clash, especially after Al Sadd’s crowning with the Asian Champions League title last week, deeming it as the perfect incentive for the players to maintain the celebrations which swept the country following this momentous accomplishment.

Lalu ini media release dari detik.com:


"Kala pertama kali berjumpa Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno beberapa pekan lalu, Indonesia takluk 2-3.

Rijsbergen menyebut, timnya kalah jika menyangkut fisik pemain. Namun, ia menargetkan Bambang Pamungkas dkk. untuk memetik tiga poin pertama.

"Tim indonesia datang dengan niat untuk menang walaupun tidak gampang karena secara fisik kami kalah," ujarnya dalam pesan yang disampaikan kepada para wartawan."

Terasa, kedua belah pihak merasakan antusiasme yang sama dengan kadar yang berbeda. Qatar terasa "gugup" melakoni pertandingan ini.  Mereka "gugup" sekali lagi dalam tanda petik, karena bayang-bayang nilai Bahrain yang sangat dekat. Sedikit saja kesalahan misal draw apalagi kalah, akan semakin mengancam posisi mereka di group yang saat ini berada di posisi ke dua.

Dalam banyak hal, tim Qatar unggul. Mereka pernah mengalahkan Indonesia di Jakarta, materi pemain jg secara fisik Qatar menang, dengan tinggi rata-rata di atas 180 cm dan memiliki kecepatan, dan stamina prima jelas menjadi keunggulan lainnya.

Selain itu, tim Qatar sedang disirami dengan optimisme akibat kemenangan klub Al Sadd di arena piala Cahmpion Asia. Hubungannya Klub Al Sadd dengan Team Nasional Qatar jelas sangat erat. Tujuh pemain Al Sadd berada di Tim Nasional Qatar, Saad Abdullah AlSheeb, Ibrahim Majid Abdul Latif, Mohammed Kosola, Ali Hassan Afifi, Wesam Rizik, Khalfan Ibrahim Khalfan, Youssif Ahmed,  tentu ini menjadikan sumbangan yang sangat berarti buat prestasi Tim National Qatar.

Keunggulan lainnya, adalah stadion. Setiap kali ada pertandingan penting, akan dilaksanankan di stadion Al Sadd. Lihat saja, saat Qatar mengalahkan Iraq di arena Asian Games, lalu saat Al Sadd mengalahkan team Korean di Liga Champion Asia baru-baru ini juga diadakan di stadion ini. Saya tahu persis, karakter stadion ini. Dengan bentuk oval, dan jarak penonton yang sangat dekat ke pinggir lapangan, ini akan menciptakan efek tekanan yang menakutkan bagi team lawan. Mudahnya adalah membayangkan penonton yang menyaksikan pertandingan Manchester United di Old Trafford. Dan mereka akan menempatkan pendukung tim lawan di belakang gawang, sekitar 50 meter dari gawang, sebuah usaha yang "sistematis" untuk meredam dukungan terhadap pemain lawan.

Saya tidak sedang membangun pesimisme terhadap TimNas dan rakyat Indonesia. Saya pun akan sangat senang jika TimNas bisa menang pada pertandingan ini. Bahkan kalau draw pun, itu cukup untuk membuat kami tersenyum saat keluar dari stadion besok. Setidaknya rasa optimisme dari sang pelatih membuat kita lebih bersemangat untuk melihat permainan TimNas setelah bergabungnya beberapa anggota baru hasil Naturalisasi dalam skuad TimNas.

Indonesia butuh menang di tiga pertandingan sisa untuk bisa lolos dari penyisihan group ini. Satu saja kalah atau draw artinya posisi ke dua setelah Iran akan dimiliki oleh Qatar atau Bahrain. Tapi sekali lagi, saat ini yang terpenting bagi saya adalah kemenangan atau Draw melawan Tim Qatar, karena itu yang akan sangat mempengaruhi reaksi kami saat kami keluar dari Stadion Al Sadd besok.

Monday, November 7, 2011

Qatar Dirham Coin

Bukan tiba-tiba memang ketika banyak orang mengeluh tentang begitu tidak menyenangkannya saat mendapatkan kembalian belanja berupa barang-barang yang sangat tidak kita butuhkan, semisal, permen. Tidak hanya di sini memang, saat berbelanja di Indonesia pun rasanya agak kurang nyaman saat kita berbelanja kemudian medapatkan kembalian berupa barang-barang yang tidak kita butuhkan. Dan kebanyakan adalah barang-barang dengan kualitas sangat rendah, atau mendekati masa kadaluarsa.
Untungnya pemerintah di Qatar cukup tanggap dalam menanggapi masalah ini. Beberapa bulan yang lalu pemerintah melalui Departemen Perdagangan melarang memberikan kembalian dalam bentuk barang, baik itu permen, coklat atau apapun yang dianggap senilai kembalian.

Sebelumnya saya perkenalkan dulu 3 pecahan terkecil dalam mata uang Qatar Riyal atau disingkat QR. Uang terkecil dalam Qatar Riyal adalah koin 25 Dirham = 25 sen QR = 0,25 QR, lalu 50 Dirham = 50 Sen QR = 0,50 QR dan 1 QR. Kurs 1 QR terhadap Indonesia Rupiah atau disingkat IDR adalah +/- 2500. Sesuai kaidah yang saya mengerti dalam tulisan berbahasa Indonesia, tanda koma adalah tanda pemisah Satuan dengan Sen, jadi dalam tulisan  saya tidak menggunakan titik sebagai pemisah Satuan mata uang dengan Sen.

Masalah kembalian ini muncul ketika kebanyakan supermarket menerapkan harga berakhiran Sen, contoh 5,25 QR. Maka ketika seseorang membeli barang dengan harga 5,25 QR dan membayarnya dengan Uang 6, seharusnya kembaliannya adalah 75 Dirham, dengan rincian 1 koin 50 Dirham dan 1 koin 25 Dirham.

Masalahnya, dengan alasan kesulitan pihak supermarket mendapatkan pecahan uang 50 Dirham dan 25 Dirham mereka kemudian memberikan permen karet, coklat atau barang lainnya yang dianggap senilai dengan uang 75 Dirham.

Pemerintah Qatar melalui Departemen Perdagangan dan Qatar Central Bank (QCB), beberapa bulan lalu menanggapi pendapat supermarket dan pelaku perdagangan yang mengatakan terbatasnya ketersediaan koin tersebut. QCB dengan tegas, ketersedian koin pecahan 50 Dirham dan 25 Dirham sangat banyak dan cukup untuk transaksi perdagangan di Qatar.

Klop sudah, dua pihak pemerintah sudah sangat kompak menanggapi hal ini. Departemen Perdagangan melarang memberikan kembalian dalam bentuk barang, dan siap memberikan sangsi jika masih ada yang melakukan itu. Dan sangsi dari regulator di sini sangat tegas.
Ditambah QCB sudah memberikan konfirmasi tentang ketersediaan koin pecahan 50 Dirham dan 25 Dirham.

Dua jawaban dari Departemen Perdaganagn dan Qatar Central Bank sangat efektik untuk memberantas praktek yang merusak kenyamanan berbelanja ini. Dan mulai hari itu juga Supermarket-Supermarket menghentikan praktik-praktik seperti ini.

Buat kita para konsumen, jangan pernah bertoleransi dengan hal ini lagi. Memberikan toleransi artinya memberikan kesempatan kepada mereka untuk menumbuhkembangkan sesuatu yang ingin di hilangkan demi kenyamanan bersama. Kita juga mesti yakin bahwa praktik ini hanya menguntungkan pihak penjual. Coba jawab pertnyaan ini, dan ambil makna dari setiap jawaban yang muncul:
  •  Apakah kita yakin barang yang menjadi kembalian senilai kembalian itu?
  • Dengan memberikan kembalian berupa barang, bukankah kita dipaksa membeli barang yang tidak kita inginkan?
  • Untuk perorangan memang jumlahnya sangat kecil, tapi jika ada ribuan pembeli yang menerima hal yang sama, bukankah praktik ini sangat menguntungkan buat penjual?
  • Tips : Gunakan kartu sebagai alat bayar atau siapkan barang seharga 25, 50 dan 75 Dirham untuk di beli jika harus ada kembalian seharga salah satu yang saya sebutkan, memang jadinya kita membeli, tapi paling tidak kita membeli barang yang kita butuhkan.
Jempol buat pemerintah Qatar, Terimakasih.

Tuesday, November 1, 2011

Qatar vs Indonesia di PPD 2014

Pada bulan Juli ketika TIMNAS berhasil mengalahkan Turkmenistan dengan skor 4-3 yang membuat Indonesia kemudian lolos ke putaran ke 3 Pra Piala Dunia 2014. Dan di waktu yang  bersamaan Qatar pun lolos ke putaran ke tiga setelah menang agregat melawan Vietnam. Perbincangan di antara kami (warga negara Indonesia yang tinggal di Qatar) adalah, semoga di babak selanjutnya Indonesia akan berada dalam satu group dengan Qatar di putaran ke tiga. Dengan alasan agar kami bisa menyaksikan dan memberi dukungan langsung di stadion.

Beberapa waktu kemudian, hari pengundian pun tiba, dan ternyata memang Qatar berada satu group dengan Indonesia. Antusias pun memuncak, segala atribut TIMNAS mulai dijual di kalangan warga Indonesia yang ada di Qatar, Bendera, syal, dan tentu saja kaos TIMNAS. Nonton Bareng adalah  suatu keharusan!!

Euforia melanda, sering ditemukan seseorang yang mengenakan kaos TIMNAS di beberapa kesempatan. Terutama di acara-acara olahraga. Tidak mesti sepakbola, olahraga lain seperti Tennis, Bulu Tangkis, Bola Volley pun mengenakan kaos TIMNAS.

Ketika pertandingan penyisishan pertama berlangsung, Iran melawan Indonesia, kami semua memaklumi kalau kemudian Indonesia kalah dari Iran. Siapa sih yang gak tahu kekuatan sepakbola Iran? Langganan peserta putaran final piala dunia, apalagi bermain di Iran. Walaupun ada juga terbersit keinginan paling tidak draw. Kekalahan dengan skor 3-0 masih bisa membuat kami optimis.


Sayangnya performa TIMNAS di pertandingan berikutnya membuat kami kecewa. Bermain di Jakarta dengan dukungan puluhan ribu penonton, Indonesia dikalahkan Bahrai dengan skor 0-2. Bayangkan sebagai tuan rumah kita dikalahkan oleh dua goal Bahrain tanpa balas. Ditambah lagi dengan performa pemain yang terlihat kurang semangat. Padahal kami sangat berharap Indonesia dapat memetik kemenangan atas Bahrain paling tidak 2 goal, dengan alasan motivasi pemain bahrain yang sedang menurun akibat beberapa rekannya di team mereka ada yang dipenjara akibat ikut serta dalam demonstrasi di Bahrain beberapa waktu yang lalu.

Kesedihan dan kekecewaan bertambah, ketika pertandingan kandang lainnya, Indonesia di kalahkan Qatar dengan  skor 2-3. Forum-forum diskusi mulai melontarkan kekecewaanya, dan bebrapa orang langsung menyatakan ketidaksediaanya hadir di lapangan untuk mendukung TIMNAS. "Bagaimana mungkin TIMNAS akan menang tandang kalau pertandingan kandang saja kalah!" Begitu kira-kira pendapat kami.

Pertandingan Qatar vs Indonesia tinggal 10 hari lagi. Tidak ada riak aktivitas untuk menggalang Nonton Bareng. Tidak marak lagi transaksi penjualan kaos TIMNAS. Layu sebelum berkembang. Beberapa kali kami menonton pertandingan Team yang sama, saat itu team dengan pemain-pemain yang hampir sama dikalahkan di arena Asian Games di tahun 2006 dan sekarang TIMNAS belum bisa dibanggakan baik untuk tampil di Kandang maupun Tandang.

Menjadi wajar kalau kemudian nanti hanya beberapa ratus saja yang menonton TIMNAS di stadion walaupun jumlah kami sebetulnya ribuan di sini. Penonton tidak akan begitu saja akan datang ke stadion jika hanya untuk menyaksikan TIMNAS kalah. TIMNAS butuh dukungan penonton, dan Penonton butuh TIMNAS yang kuat, yang enak ditonton saat bertanding dan menang, sebuah harga tawar menawar yang wajar, bukan?