Wednesday, April 23, 2008

Arranged Married

Seseorang bertanya pada ku, seberapa banyak orang yang mengenal cinta pertama lalu menikah dengan cinta pertamanya itu.

“Aku mengernyitkan dahi, kenapa?”
“Jawab saja aku hanya ingin tahu.”
“Aku tidak tahu persis, tapi kemungkinan banyak. Kau sendiri bagaimana?”
”Jangan tanya aku, kau tahu aku pria yang mudah jatuh cinta, jadi menikah dengan cinta pertama sulit bagiku”
”Aku tahu persis, seluruh poin Dasa Darma Pramuka ada padamu, tak heran banyak wanita yang menginginkanmu.”

~~~~

Menikah dengan cinta pertamanya mungkin sebuah kemewahan di zaman sekarang ini. Hampir setiap orang mengenal dekat lebih dari satu lawan jenisnya sebelum akhirnya memutuskan menikahi satu diantara mereka.

Dibeberapa negara arab, juga di India, perjodohan masih berlaku. Malah sebuah perilaku yang dijunjung tinggi. Tidak mudah bagi pria atau wanita arab untuk berkenalan lebih dekat atau berpacaran tanpa ada pembicaraan atau lamaran diantara orang tua dari kedua belah pihak.

Tidak ada hubungannya dengan tingkat pendidikan. Seseorang yang berpendidikan tinggi atau berpendidikan standar berlaku hal yang sama.

Hubungan keluarga, artinya orang tua yang sudah saling mengenal, juga menjadi faktor penentu lain. Artinya menikahi seseorang yang benar-benar asing merupakan hal yang jarang terjadi. Ada aturan di negeri ini. Setiap pria yang menikah akan diberikan tunjangan lahan dan segala biaya untuk membangun rumah dari pemerintah, hanya jika menikah dengan wanita dari suku arab, beda negara tak mengapa. Tapi jika menikahi wanita diluar suku arab maka hak-hak itu dengan sendirinya akan gugur. Sekedar menjaga purity.

Menikah dengan orang yang baru dikenal bagi suku arab, merupakan perkenalan, pacaran dan cinta (atau terpaksa) pertamanya. Seharusnya hal ini berkesan. Sama berkesannya dengan orang-orang yang tetap mengenang indah cinta pertamanya. Hmmm.

Mengenai mengenang cinta pertama, jangan salah, ada sebagian orang yang tidak ingin bertemu kembali apalagi menikah dengan orang yang merupakan cinta pertamanya, setelah belasan atau mungkin puluhan tahun terpisah. Alasannya, ia ingin mengenang cinta pertamanya tetap indah. Ingin mengenang orang yang merupakan cinta pertamanya tetap cantik, langsing, berkulit putih halus, berambut hitam panjang dengan pipi memerah, berkaki lenjang dan dan putih mulus. Dia tidak ingin merusak bayangan, dengan menggantinya dengan sosok mutkhir, yang mungkin saja wanita itu sekarang sudah berusia, berbadan subur seperti kulkas dua pintu, berkulit keriput dengan pigment warna hitam di mana-mana, berambut seadanya dan berwarna putih serta betis membesar dengan varisesnya.

Mungkin orang-orang ini terpengaruh rusaknya kekaguman atas kecantikan Kate Winslet yang diganti dengan sosok wanita tua dalam film Titanic.

2 comments:

  1. Cinta Pertama ....

    saya pribadi setuju kalo cinta pertama hanya untuk dikenang tanpa harus bertemu kembali.

    Walopun tergelitik ingin mengetahui penampilan fisik aslinya saat ini didepan mata, rasanya sudah cukup dengan bantuan teknologi seperti foto saja.

    Cinta pertama.. hm... jadi pingin muda lagi :D

    ReplyDelete
  2. gw gk setuju....
    Bagi gw cinta pertama adalah cinta terakhir.....

    ReplyDelete

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.