Friday, December 25, 2009

Denpasar Jogjakarta


Jika gambar berarti seribu kata, maka rute Bali Jogja ada bagusnya digantikan saja dengan beberapa gambar hasil perjalanan, tapi sebelumnya inilah beberapa kota atau kabupaten yang kami lewati bahkan kami singgahi dalam perjalanan dari Denpasar ke Jogjakarta melalui jalur selatan pulau Jawa, dan maaf kalau ada kota yang terlewati tetapi tidak kami sebutkan di sini.


Pulau Bali (Denpasar - Tabanan - Negara - Gilimanuk)

Jawa Timur - Jogjakarta (Banyuwangi - Jember - Lumajang - Malang - Blitar - Tulungagung - Trenggalek - Ponorogo - Madiun - Surakarta - Jogja).

Dan ini dia foto-foto di Bali & Jogja

1. T-Shirt I Love Bali, foto ini saya ambil di Pasar Sukawati, berdasarkan informasi, pasar ini merupakan pasar terbesar dan murah yang menyediakan oleh-oleh khas Bali (Baju, lukisan, hiasan dinding)

2. Lukisan Mr. Bean, foto ini saya dapatkan dari lukisan yang dipajang di Rumah Makan "Bebek Bali"


3. Nampang dibelakang mobil dengan NoPol Bali, lokasi di Geger Beach.


4. Ujung atau Pangkal jalan Malioboro yang berdekatan dengan Stasiun Kereta Tugu.

Wednesday, December 2, 2009

Bali Indonesia


Taaa...daaaaaa.....Ini dia hasil liburan kemarin.

Duuh lama bener ya update blognya. Padahal liburan udah usai dari sebulan yang lalu. Padahal juga internet lancar-lancar aja di rumah. Cuman gak enak kalo gak cari-cari alasan, dan yang paling gampang dijadiin alasan adalah sibuk. Sibuk kerjaan, sibuk olahraga, belum lagi pura-pura sibuk. He3x.

Dalam rangka liburan kemarin, asli, asyik banget. Walaupun capek tapi pengalaman perjalanan dari kota ke kota selalu menimbulkan keasyikan tersendiri.
Bayangin dari mulai datang di Bandara Soekarno Hatta, rencana sudah tersusun, peta sudah di siapkan dan GPS pun sudah di set. Tujuan Jakarta cukup 1-2 tujuan, Ancol dan lalu makan di Mangga dua. Cukup? cukuplah karena waktu sudah gak memungkinkan untuk main outdoor lagi. Keluar ancol aja udah jam 8 malam.

Tadinya kami berencana menginap di Jakarta, tapi karena pertimbangan supaya besoknya leluasa jalan-jalan dan berbelanja di Bandung, jadi kami putuskan nginap di Bandung. Nyampe Bandung cepat juga sekitar jam 11 malem, ini pengalaman pertama lewat jalan tol. Nyampe Bandung awalnya tujuan langsung di arahkan menuju jalan Dago, mau nginep di sana, tapi koq hotel yang kami kunjungi sepi, jadinya agak kurang menarik, terus terang aja, malah cenderung Serrrraaaammmm!! Puter-puter sana sini, akhirnya kami menginap di Hotel Novotel. Uh, ternyata pilihan gak salah, selain suasananya nyaman, kamar indah, ternyata menu sarapannya cocok banget, Bandung banget pokoknya, ada bubur ayam (Bandung), Batagor/Siomay, plus minumannya Bajigur, anget gak tuh pagi-pagi diminumin bajigur?

Check Out lah kami sekitar jam 9 pagi, setelah beres sarapan dan browsing FO mana yang asyik buat belanja. Langsung kami menuju FO "Secret" di Jalan R.E. Martaninata (A.k.a Riau). Tempatnya luas, koleksinya banyak, bagus-bagus, modis dan harganya sesuai. Pilih sana-sini untuk seluruh anggota keluarga, beres belanja jam 4 sore. Bayangin 6 jam cuman puter-puter di sekeliling toko doang, segimana luas dan menariknya tuh toko kan? Recomended deh pokoknya.

Tiga hari akhirnya kami "Istirahat" di Cirebon. Gak cuman diam di rumah sih, keliling sana sini nemuin anggota keluarga lain plus jajan makanan cirebon tentunya. Sepanjang jalan Tentara Pelajar tentulah cocok untuk jajan di malam hari, mungkin puluhan kios makanan tersedia di sana, tapi ya karena kapasitas perut segitu-gitunya, tetep aja yang ke makan ya sepiring juga.


Akhirnya rencana besar kami siap kami jalankan. Pergi ke Bali. Pake pesawat? gak! Pake kereta? gak! Pake mobil di supirin? Gak! Ke Bali naik mobil nyetir sendiri? Ya! Cuman ber-4? Ya! Gak Cape emang? Gila aja, pasti capek lah.

Tapi kawan, rencana ini memang sudah kami pasang beberapa bulan sebelumnya, bahkan bagi saya sendiri udah beberapa tahun sebelumnya. Surprise juga teryata anak-anak enjoy, duduk menikmati perjalanan di belakang, yaaaa....wajar kalo sesekali berantem sih, namanya juga anak-anak.

Rute pertama Cirebon - Surabaya lewat Pantura, berangkat jam 6.30 pagi nyampe Surabaya jam 9 malem. Lama yah? Modal navigasi dari GPS dengan menggunakan peta Navnet, udah cukup bisa mengantarkan ke hotel yang di tuju, Garden Hotel Surabaya di Jl. Pemuda. Ah ternyata kombinasi Garmin dan Map bikinan teman-teman kita di Indonesia sudah cukup akurat mengarahkan kami ke sana. Padahal beneran lho, saya dan semua penumpang (istri dan dua anak) baru pertama melakukan perjalanan ke Surabaya.



Rute ke 2 yaitu Surabaya - Denpasar. Start setelah sarapan, jam 5 sore kami sampai di pelabuhan penyebrangan Banyuwangi. Kami memburu waktu agar sampai di sana sebelum amghrib, dan ternyata bisa, walaupun udah deket banget ke maghrib, yang artinya matahari udah tenggelam. Padahal tadinya berharap bisa melihat pulau jawa dan pulau bali dari perairan penyebrangan.

Di Banyuwangi pengecekan petugas biasa aja, tapi di pelabuhan Gilimanuk, ya ampun, saya serasa melewati perbatasan negara. Pemeriksaan KTP, identitas kendaraan (SIM & STNK) sampai dua lapis. Asli saya serasa menyebrang perbatasan negara Saudi dari arah Qatar. Untungnya semua lengkap, padaha sebelumnya gak tahu kalo ada pemeriksaan seketat gini. Berdasarkan cerita dari obrolan sesama penumpang di Ferry, hal ini di berlakukan setelah Bomb Bali. Oooooo.

Horeeeee akhirnya saya udah ke luar jawa. Lucu buat saya, saya pernah menginjakan kaki di Singapura, Malaysia, Abu Dhabi dan Saudi, tapi baru kali ini saya baru menginjakan kaki di pulau lain di Indonesia selain pulau Jawa.

Lepas maghrib kami mulai menyusuri jalur Gilimanuk - Denpasar, alamak jalannya berkelok-kelok tajam se tajam tajamnya. Ngalamin belok-belok di Cadas Pangeran Sumedang - Bandung aja udah bikin kaki bolak balik nginjej rem, gas dan kopling, jalur ini menjanjikan pengalaman baru. Sudut-sudutnya banyak yang di bawah 30 derajat, udah gitu perjalanan malem dan mengandalkan penerangan dari lampu mobil doang. Jangan berharap ada penerangan jalan umum di sana. Plus antrian mobil-mobil besar kayak truck dan bus membuat perjalanan cuman menghasilkan rata-rata 50 km/jam.

Perjalanan memang cukup seru, tapi begitu udah nyampe Denpasar, udah nyampe sanur, senengnya minta ampun. Hari pertama nginap di kawasan sanur, kedua dan seterusnya di kawasan kuta.

Suasana kota wisata memang baru terasa mendekati Denpasar. Sebelum itu, rasanya seperti melewati kota-kota lain, maksud saya gak berasa di Bali, kalau saja gak ngelihat penduduk setempat mengenakan pakaian tradisional Bali.

Seperti yang sedang berlibur, kegiatan tidur, berenang, makan sana-sini, dan berbelanja. Pergi keliling kota Denpasar, lihat pantai kuta, pantai Sanur, Pura Tanah Lot ke Pasar Seni Sukawati, Penjual perak. Betah Banget, pengen rasanya tahun depan ke sana lagi. Tapi Sepertinya tahun depan pengen wisata ke tempat yang lain.

Itu tadi cerita perjalanan Cirebon - Denpasar lewat pantai utara pulau jawa. Mudah-mudahan selanjutnya saya bisa cerita lanjutan perjalanan Denpasar - Cirebon lewat Jalur selatan pulau jawa, termasuk melewati Jember, Malang, Blitar, Solo, Jogja dan Purwokerto.

Mudah-mudahan menarik dan sampai jumpa.