Friday, July 6, 2007

Playing & Learning

Bermain dan belajar kabarnya harus seimbang, bahkan media yang dipilih untuk bermain dan belajar pun harus tepat.

Mungkin anda akan menertawakan saya, jika anda memiliki anak yang sudah dewasa dan sukses, terlalu banyak teori, itu yang mungkin anda katakan. Mungkin anda juga akan bertanya-tanya seperti apakah bermain dan belajar yang tepat untuk anak-anak, lebih spesifik lagi, anak anda.

Saya adalah seorang ayah yang baru menjadi orang tua, dari 2 anak yang masih 6 dan 3 tahun. Maka saya masih belajar. Pola pendidikan yang paling mudah ditiru adalah pola pendidikan yang didapat dari orang tua, apa yang sudah orang tua ajarkan maka itu yang akan diajarkan ke generasi setelahnya. Copy lalu Paste, katanya.

Cara lainnya adalah membaca buku, entah tentang tata cara mendidik anak atau biografi seorang tokoh berhasil, biasanya dalam biografi ini akan ada cara beliau mendidik anak pula. Atau media lainnya seperti TV, Suratkabar dan Internet. Saat ini banyak sekali fasilitas yang tersedia, tinggal media mana yang paling cocok untuk kita.

Menjaga keseimbangan bermain bagi seorang anak, bagi saya adalah bisa murni bermain dan dilain waktu murni belajar. Atau mencampurkan bermain dan belajar sekaligus.

Contoh bermain dan belajar sekaligus bisa dicontohkan seperi bermain Block, seperti yang sedang Jasmine mainkan. Apa yang dia bentuk di umurnya yang hampir 3 tahun memang sederhana, bisa lebih bagus atau lebih jelek dari teman seusianya. Tapi bagi saya yang lebih penting adalah kemauan dan kemampuannya, lambat laun akan terasah disini. Bahwa susunan yang tinggi akan lebih kuat jika ditopang dasar yang kuat adalah untuk mengasah kemampuannya, dan segera dihancurkan kembali segera setelah bentuk yang diinginkannya jadi lalu di photo dan menyusun kembali bentuk lain, adalah mencirikan kemauannya.

Oh ya, saya ingat ada pula ada yang mengatakan keseimbangan juga harus berlaku dalam menentukan media bermain. Menonton TV siaran anak-anak dan bersosialisai dengan temannya, keduanya bagian dari bermain dan belajar. Bahwa TV bisa menjadi media belajar dan bermain adalah benar, tapi cenderung pasif, anak hanya duduk dan menonton. Maka menyeimbangkannya dengan bersosialisai dengan teman sebayanya adalah langkah bijak agar anak-anak bisa belajar bersosialisai, mendengar dengan seksama, bertutur secara urut. Karena kemampuan bertutur secara urut pancaran fikiran yang tertata. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.