Sunday, May 18, 2008

"Kutuliskan Namaku dan Namamu"

Banyak cara menyatakan cinta, banyak cara juga menginginkan cinta itu abadi.

Salah satu cara itu adalah menuliskannya di tugu tanda bertemunya Adam dan Hawa.

Tentu saja cara ini merupakan harapan dari masing-masing pasangan. Mengenai hasilnya, tentu saja selain kuasa Allah, usaha dari masing-masing pasangan itulah yang menentukan langgeng tidaknya kisah cinta mereka.

Seandainya tugu ini tidak di cat ulang dalam periode waktu tertentu, tentu saja, tugu ini akan menjadi hitam kelam sampai batas tinggi kemampuan manusia untuk menjangkaunya.

Coretan sepasang nama, dengan spidol, pulpen atau alat tulis lain, merupakan kisah lain dari keinginan dan aplikasi syariah. Bahwa hal ini tidak dicontohkan, toh kenyataannya kian hari, tugu itu semakin gelap pekat oleh coretan nama-nama. Sebenarnya dalam jarak sangat dekat pun, lama-lama nama-nama itu hanyalah sekedar warna hitam gelap dan pekat dan tidak jelas, kecuali dibagian atas, di bagian hanya orang-orang yang tinggi mampu mencapainya, atau dua orang tinggi bekerja sama menuliskan dibagian tinggi yang tidak biasa di capai orang kebanyakan.

Jika anda pernah mengalami hal yang sama, menuliskan nama anda dan pasangan di tugu ini, kenanglah sebagai sebuah kisah manis, entah pasangan anda yang namanya anda tuliskan itu masih ada di samping anda atau mungkin telah tiada. Terpisahkan karena "ketidak-cocokan" atau ajal memisahkan kisah cinta anda. Tapi percayalah, jika nama itu anda tuliskan setahun yang lalu-misalnya-maka nama itu tidak akan jelas terpampang lagi, entah karena tertimpa tulisan nama lain atau tertimpa cat yang dalam waktu tertentu dioleskan untuk menjaga kebersihan tugu ini.



No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.