Thursday, March 13, 2008

OOT For Out Of Topic

Menjaga sebuah pergerakan agar tetap murni.

Jika kita anggota sebuah Miling List (milis), pasti pernah menerima kiriman e-mail dengan atau tanpa kode OOT. Dan respon dari owner atau moderator pun beragam, ada yang mengijinkan, mendiamkan dan ada pula yang melarang, bahkan ditambah dengan ancaman keanggotaan akan di putus, atau malah langsung di putus.

Lalu sebetulnya bagaimana etika seharusnya. Bagi saya, bergabungnya kita dengan milis adalah untuk terikat pada sebuah tema tertentu. Dan tentu saja akan sangat eklusif. Kita tidak bisa tiba-tiba posting promosi bisnis kita di milis informasi haji. Untuk keperluan itu kita bisa menjadi anggota milis promosi, milis bisnis, atau milis masyarakat daerah/negara tertentu.

Saya sebagai anggota biasa sebuah milis pernah memprotes kiriman puisi yang di alamatkan pada milis profesi HRD, responnya? Ada yang mendukung tindakan saya, tapi ada yang menggampangkan dengan mengatakan,"kalau gak suka gak usah dibaca, dihapus saja, 2 klik hilang, gampang kan? Gitu aja koq repot!!.

Sebetulnya menurut saya, kalau memang sudah tidak sesuai dengan tema milis, bukannya memaksakan anggota lain untuk membaca atau menghapusnya, tapi paksakan yang akan mengirim e-mail itu untuk mencari milis yang tepat.

Dan lebih menyedihkan lagi, kalau postingan OOT tersebut hasil forward yang sumbernya juga gak jelas. Udah temanya gak nyambung, sumbernya juga gak jelas. Memang menjaga sebuah misi untuk dijalurnya jauh lebih sulit dibandingkan dengan membantuknya untuk pertama kali.

No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.