Friday, August 22, 2008

Best Stage

Pernahkan kita merasa, kita berada pada tahap terbaik hidup kita?

Jika anda sedang merasakannya, bersyukurlah, nikmatilah dan berbuatlah secara wajar, tidak perlu berlebihan. Dalam hal merayakannya maupun menyembunyikannya.

Bisnis anda sedang berada di atas target keuntungan yang diperkirakan, karier anda berada di puncak, tidak ada orang lain di atas anda kecuali pemilik modal.

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menikmati kesuksesan itu. Diantaranya menghargai diri anda dengan sesuatu yang anda idam-idamkan sejak lama. Misal sudah lama anda ingin memiliki motor besar, dan saat ini keuangan anda setelah berhitung secara cermat memungkinkan untuk itu, maka lakukanlah, nikmatilah masa-masa emas itu. Bukan untuk berlebih-lebihan., tapi menghargai hasil kerja keras kita adalah hak kita.

Kita ingat seorang pemain bola, saat berhasil membuat goal, maka ia akan merayakannya, berlari, berteriak, berangkulan atau apapun dilakukan untuk mengekspresikan kegembiraannya.

Begitu pula kita. Menumpuk apa yang telah kita peroleh secara berlebihan, membuat kita seperti robot yang bekerja, simpan dan kemudian tak bisa menikmatinya, karena hanya bisa melihat angka-angka. Entah karena kemudian masa emas itu hilang atau secara fisik tidak mampu lagi menikmatinya.

Berapa banyak orang yang memiliki sesuatu tapi ia tidak bisa menikmatinya.

Seorang teman bercerita di awal usia 40-an ia mendapatkan posisi sangat baik di sebuah perusahaan dengan pendapatan sangat baik. Karena itu merupakan awal kesuksesannya, maka ia merasa harus menyimpan hampir semua pendapatannynya, bahkan ia berusaha melakukan bisnis untuk menambah percepatan pertumbuhan keuangannya, hanya sayangnya bisnis yang dilakukannya diluar kemampuannya, bahkan kontrol terhadap bisnis itupun sangat lemah, dan menyerahkan begitu saja bisnis itu pada salah satu “anggota keluarganya”.

Apa yang terjadi kemudian, bisnis itu ambruk tanpa ia tahu kenapa dan tak tahu bisa menyelamatkannya dari mana. Bahkan karena itu ia menjadi sangat benci dengan “anggota keluarganya” itu. Karena laporan yang ada semuanya seakan baik-baik saja, padahal bisnis itu dalam kehancuran. Baginya “anggota keluarga” itu hanyalah seorang penjilat, penipu dan pencuri masa keemasan dirinya.

Memang agak sulit di pahami, seseorang yang bisa sukses di satu sisi tapi gagal di sisi lain. Karena itu merupakan sebuah anugerah dan anjuran jika anda bisa melakukan penghargaan terhadap kesuksesan diri anda sendiri sebelum pihak lain mengambilnya.

Setelah kita sukses megarahkan pada kesuksesan, sebaiknya memang kita juga belajar mengarahkan diri kita untuk menjaga kesuksesan. Belajar Ilmu Finansial adalah keharusan. Bahkan mulailah berhitung masa pensiun di mana di saat itulah masa keemasan menurun bahkan menghilang dan saatnya kita menggunakan pundi-pundi yang kita dapatkan dan miliki dari masa kejayaan kita, untuk menopang kelanjutan hidup kita.

Semoga kesuksesan selalu menyertai kita.

No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.