Monday, July 14, 2008

BUS STOP & POHON KURMA

Saya pernah mendengar kisah. Tempat paling nyaman untuk berteduh adalah berteduh di bawah pohon kurma. Mungkin anda juga pernah mendengar tentang itu.

Dulu saya percaya, kalau tempat paling nyaman untuk berteduh itu di bawah pohon beringin. Pohonnya besar, menyebar dan daunnya lebat. Tapi setelah pohon beringin di depan kantor kepala desa saya, lebih sering mengotori lapangan volley dan berbmain volley tidaklah membutuhkan penenduh, pendapat saya bergeser.

Lalu pendapat saya bergeser, bahwa pohon jambu biji lah yang paling pas untuk berteduh. Tapi lagi-lagi pendapat saya kandas setelah saya jatuh terbentang dari pohon jambu, dan sejak saat itu saya sangat benci pohon jambu dan jambunya. Daunnya berulat dan buahnya ketika matang menebar aroma yang tidak saya sukai. Maaf kalau hal ini bertentangn dengan anda.

Lalu setelah mendengar kisah, bahwa pohon kurma merupakan pohon yang sangat nyaman untuk berteduh, saya pun mencobanya. Hasilnya luar biasa. Walaupun pohonnya tidak begitu rindang tapi memberikan kesejukan yang pas. Tidak terlalu lembab juga tidak terlalu panas. Belum lagi di tambah pemandangan yang indah rangkaian buah kurma yang menjuntai berurai-urai, menguning, segar dan menyegarkan.

Maka ketika sebuah Bus Stop yang berlokasi di kawasan Corniche Doha ditempatkan di bawah pohon kurma, saya pun mencobanya. Dan benar, nyaman sekali. Menunggu bus datang tidak terasa panas dan melelahkan, padahal temperatur di musim panas ini sedang pada posisi 42 derajat celcius.

Maka jika anda berkesempatan melihat pohon kurma, berhentilah sesaat dan rasakan nyamannya berteduh di bawahnya. Pohon kurma dan buahnya memberikan kenyamanan, kenikmatan dan banyak manfaat lain. Berlebihankah saya? Mungkin jawaban ya atau tidaknya bisa anda buktikan setelah merasakannya sendiri berteduh di bawah pohon korma. Selamat mencoba.

No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.