Monday, September 7, 2009

Facebook: Perkenalan dan Pemanfaatannya

Mungkin dari sisi waktu penggunaannya saya termasuk ketinggalan. Saat yang lain sudah mulai beralih ke Twitter, saya malah baru memasuki era Facebook. Boleh dibilang saya ketinggalan satu generasi.

Perkenalannya boleh dibilang standard aja. Di undang teman lewat e-mail dan kemudian bergabung. Sebagai pemakai baru kesalahan-kesalahan penggunaan kerap terjadi. Misalnya, saat harus membalas sapaan teman lewat wall, saya membalasnya lewat status saya, efeknya? tanggapan tidak hanya dilakukan oleh orang yang dituju. Seperti halnya problem blogger, respon dari pembaca sangat mempengaruhi semangat untuk menyampaikan ide. Kalau menyampaikan status aja mungkin ekspektasi saya tidak sebesar saat menyampaikan ide. Untungnya ada satu dua teman yang dengan setia atau mungkin kasihan, merespon ide-ide saya.

Penambahan jumlah teman pun tidaklah fantastis. Setelah sekian bulan berada di Facebook jumlahnya masih di bawah 200 orang. Berarti bisa disimpulkan, itu adalah teman-teman yang memang sebelumnya sudah dikenal. Teman sekolah dan tempat kerja yang paling mendominasi. Teman-teman baru pun tersambung dengan media lama, sekolah atau tempat kerja.

Ada keinginan merubah strategi menyampaikan berita melalui berita foto lewat posting di notes. Di awal perkenalan dengan Facebook, kendala camera yang belum ada dan lambatnya sambungan internet yang tersedia. Setelah camera ada dan sambungan internet relatif lebih cepat, tetap saja keinginan itu belum terwujud. Problemnya sama saat mengisi blog. Apa yang mesti saya sampaikan? Apa yang mesti saya beritakan? Padahal kalau tujuannya sekedar mengupdate status (namun lewat notes) semestinya berita se simple apapun bisa disampaikan. Toh media online pun kadang menyampaikan berita yang "biasa-biasa saja" sekedar memenuhi ruangan halaman.

Efek sambungan Facebook diakui memang lebih dahsyat dibandingkan mailing list. Sebagai contoh saat bergabung dengan milis teman-teman sekolah, jumlah yang bergabung tidak lebih dari 50 persen, tetapi lewat Faceebook, saat ini teman-teman sekolah yang terhubung hampir 80 persen, sebuah angka yang fantastik, dari sebuah kata "ketertarikan sosial".

Hanya saja, memang dari sisi pendalaman pembahasan pada suatu masalah, miling list lebih dalam. Dan jadinya untuk hal-hal yang "lebih serius" miling list tetap menjadi pilihan utama.

Twitter sudah menghadang di depan. Seberapa kuatkah Facebook bersaing dengan Twitter. Atau berapa kuatkah Twitter mampu mengambil alih Facebook. Atau jangan-jangan keduanya bergabung pada akhirnya, kita lihat perkembangannya ke depan.

No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.