Wednesday, December 3, 2008

Spectator in Qatar

Beberapa kali hadir menyaksikan pertandingan olahraga di qatar, saya merasa lebih memiliki mereka dibandingkan dengan teman-teman qatari sendiri.

Berada dalam keramaian supporter sepak bola dalam sebuah pertandingan Qatar Super Ligue (QSL), saya adalah contoh normal bagi sebuah pendukung club tempat saya tinggal. Mengenakan kaos team yang bertanding, menyaksikan dengan seksama, bertepuk tangan dan berteriak.

Tiga hal yang terakhir saya sebutkan juga dilakukan oleh rekan-rekan lainnya. Tapi satu hal yang pertama saya sebutkan tidak dilakukan oleh teman-teman lainnya. Mereka hampir selalu mengenakan baju tradisional arab, yaitu baju panjang seperti daster yang dikenakan ibu-ibu di Indonesia dan warnanya hampir selalu putih. Jadi apapun warna kaos team yang bertanding, baju yang dikenakan supporter hampir selalu putih.

Saya jadi ingat dulu, saat final pertandingan sepakbola Asian Games antara Qatar melawan Iraq. Begitu sampai stadion saya langsung mengenakan baju berwarna marron, topi berwarna maroon sesuai warna kaos team qatar, dan tidak lupa bendera Qatar, maroon dan putih.

Begitu di dalam stadion, yang semestinya sebagai tuan rumah warna stadion akan dipenuhi dengan warna maroon, ternyata tidak ! Stadion dipenuhi dengan warna putih. Untungnya team Iraq menggunakan kaos warna hijau, coba kalau putih, mungkin penonton TV di luar negara arab akan menyangka, pendukung iraq lebih banyak dibandingkan pendukung Qatar, padahal main di Doha Qatar.

"Lain ladang lain belalang".

No comments:

Post a Comment

You're welcome, drop your comments here...

Note: Only a member of this blog may post a comment.