Blog pribadi Dedy Setya, Pribadi dan Dunianya. Ditulis untuk kenangan diri sendiri dan keluarga.
Friday, December 25, 2009
Denpasar Jogjakarta
Pulau Bali (Denpasar - Tabanan - Negara - Gilimanuk)
Jawa Timur - Jogjakarta (Banyuwangi - Jember - Lumajang - Malang - Blitar - Tulungagung - Trenggalek - Ponorogo - Madiun - Surakarta - Jogja).
Dan ini dia foto-foto di Bali & Jogja
1. T-Shirt I Love Bali, foto ini saya ambil di Pasar Sukawati, berdasarkan informasi, pasar ini merupakan pasar terbesar dan murah yang menyediakan oleh-oleh khas Bali (Baju, lukisan, hiasan dinding)
2. Lukisan Mr. Bean, foto ini saya dapatkan dari lukisan yang dipajang di Rumah Makan "Bebek Bali"
3. Nampang dibelakang mobil dengan NoPol Bali, lokasi di Geger Beach.4. Ujung atau Pangkal jalan Malioboro yang berdekatan dengan Stasiun Kereta Tugu.
Wednesday, December 2, 2009
Bali Indonesia
Tuesday, September 29, 2009
Sebelum Berlibur
Thursday, September 17, 2009
Kepengennya sih...
Setelah tiga minggu badan dan fikiran santai, tiba-tiba minggu ini jadi super sibuk gak cuman badan tapi juga fikiran, ini dia peristiwa yang terjadi minggu ini:
1. Facebook account saya deactivated, soalnya saya lagi seneng lagi maen di blog saya ini, tahu kan blogger ulang tahun ke 10 bulan september ini? Jadi buat temen-temen di Facebook sorry banget sementara gak ke sana dulu. Kenapa mesti di-deactivated? kalo gak ntar ada temen nulis di wall saya, trus saya gak kesana-sana dan gak bales-bales kan gak enak juga, oke lah ya?
2. Badan say jadi langsing, berat badan say turun dari 76.6 kg ke 70.5 kg, he..he..kalian bisa bayangin kan dengan penurunan sebanyak itu, badan saya yang tingginya 168 cm jadi kayak apa? Tapi target itu belum usai kawan, target saya pengen di kisaran 68 s/d 69 kg biar masuk BMInya, itu loh Body Mass Index, udah gitu dikit-dikit otot dikencengin (bukan di kencingin loh ya), sixpack dimunculin lagi, serasa kayak umur 20-an deh. Yah targetnya sih selain badan bagus yang utama kan badan sehat, ya gak?
3. Tinggal 2 minggu lagi menuju liburan, pengennya sih liburan ke bali 3 sampe 4 hari lah di sana, pengen banget ngerasain liburan di luar pulau jawa...he..he..padahal saya sekarang dah diluar jawa. Pengennya sih pergi ke munich mumpung liga champion lagi berlangsung, tapi itu ntar deh kapan-kapan lagi itu juga kalo ada duitnya, he..he..alasan klasik.
4. Eh mau lebaran, butuh baju baru gak yah? Kayaknya males banget pergi ke Mall, kebayang susah cari parkir, mp pake ruang pas: antri, bayar antri, hoalah mo bayar aja antri, gak dulu deh, lagian siapa tahu abis lebaran malah pada diskon gede-gedean kan?
5. Lagi rajin download, maklum speed internetnya dah mulai cepet lagi, terakhir download? MTV Music Award 2009, tapi belom ditonton sih, rencananya besok.
6. Kerjaan normal-normal, badan juga sehat, Alhamdulillah bisa melalui ramadhan dengan selamat sampai tujuan, cuman tarawih aja yang kadang gak berangkat ke mesjid apalagi kalo lagi ada pertandingan bola FC. Bayern, he..he..
Kurang Tidur & Takut Tidur
Gak ada yang serius koq dari posting ini, jd kalo kalian tipe orang serius dan berharap tema yang serius, kali ini blog ini kurang cocok deh.
Pernah ketemu tipe orang yang gampang tidur dan susah bangun, paling juga pada ngejawab,"itu gue banget". Kalo jawaban lo itu, berarti kita jodoh! loh?
Ya iya lah, tipe kalian tuh sama banget ma saya, gampang tidur udah gitu susah bangun. Kalian bisa bayangin kan orang kayak saya nih badan diselonjorin dan fikiran ditenangin dijamin 5 menit berlalu dipastikan dah pules deh. Untuk ngebanguninnya butuh paling gak 2 alarm yang masing-masing di set bunyi setiap 5 menit sekali, nah kalo yang ini setelah 5 menit gak dijamin bangun, apalagi pas musim hujan.
Makanya bulan puasa gini, kalo abis kerja sore yang pulangnya tengah malem tuh, pergi tidur jadi ragu, mau tidur takut kebablasan, gak tidur besok paginya kurang tidur, jd minta tambah jatah tidur, padahal seringkali pas matahari terbit hingga tengah hari kegiatan bejibun.
Tapi heran loh, bulan puasa tahun ini ajaib, saya bisa bangun setiap jam 3 pagi untuk makan sahur, kecuali sehari pernah lewat, itu juga karena terlalu berani spekulasi. Tadinya mau bertahan dari jam 11 malem hingga subuh gak tidur, eh pas jam 2 ngantuk. Kepikir eh tidur aja dulu se jam, pasang alarm jam 3, paling jg bangun, ternyata eh ternyata bangun jam 5, tuh kan ke-PD-an sih.
Tapi ya sudahlah, sebentar lagi puasa usai, acara bangun jam 3 untuk makan bakalan terjadi jarang-jarang kan? Paling kalo nonton bola terus kelaperan, yah sasaranya Indomie rasa soto paling. Itu mah item yang kudu ada di lemari makanan, saya ibaratin nih, Indomie rasa soto tuh termasuk dalam survival kit.
Ya udah, barangkali saya gak sempet posting lagi menjelang lebaran, ucapannya sekarang aja, met lebaran, mohon maaf lahir bathin.
Monday, September 7, 2009
Facebook: Perkenalan dan Pemanfaatannya
Perkenalannya boleh dibilang standard aja. Di undang teman lewat e-mail dan kemudian bergabung. Sebagai pemakai baru kesalahan-kesalahan penggunaan kerap terjadi. Misalnya, saat harus membalas sapaan teman lewat wall, saya membalasnya lewat status saya, efeknya? tanggapan tidak hanya dilakukan oleh orang yang dituju. Seperti halnya problem blogger, respon dari pembaca sangat mempengaruhi semangat untuk menyampaikan ide. Kalau menyampaikan status aja mungkin ekspektasi saya tidak sebesar saat menyampaikan ide. Untungnya ada satu dua teman yang dengan setia atau mungkin kasihan, merespon ide-ide saya.
Thursday, May 14, 2009
Usia & Olahraga
Sedangkan di usia 30-an tennis memang cocok, fisik tidak terlalu "tereksploitasi" apalagi bermain sesama amatiran, mungkin lebih banyak mungut bola dari pada mengejar dan memukulnya.
Kalau usia 40-an bermain golf memang paling cocok, tinggal jalan, lalu pukul, bahkan jalanpun bisa dibantu dengan golf electric car.
Tenis? Bisa dimainkan minimum 2 orang, tinggal ajak suami atau istri, permainan udah bisa dimulai. Kalo gak tinggal punya partner main tetap tiap libur kerja juga oke.
Sedangkan golf? Anda tahu sendiri lah ya. Tinggal berangkat ke lapangan, ada caddy yang akan menemani anda.
Saturday, January 3, 2009
Mengapa Selalu Ada Yang Terjerumus Financial Scams?
Kita tidak ingin terjerumus dalam bisnis semacam ini.
Lalu kenapa selalu ada saja yang menjadi korban tipu daya ini?
Setidaknya ada empat factor yang mempengaruhi seseorang terjerumus dalam tipu daya seperti ini. Empat factor itu adalah Situasi, cognition, personality dan emosi.
Situasi
Situasi berpengaruh pada seseorang untuk mengambilkeputusan keliru saat adanya situasi yang menantangnya untuk melakukan itu. Sebuah tantangan yang menuntut kita untuk menyelesaikannya. Dalam hal keputusan finansial biasanya terjadi saat adanya tawaran yang menyenangkan meskipun sadar bahwa adanya bahaya dalam investasi itu .
Situasi seseorang yang terdesak kadang membuat keputusan investasi menjadi salah. Seseorang yang membutuhkan uang banyak dalam waktu singkat, akan menjadikan tawaran investasi semacam ini menjadi tawaran yang sangat dipertimbangkan.
Serta situasi yang diatur sedemikian rupa oleh pengelola Financial Scams membuat seseorang yang tadinya skeptic akan tawaran ini menjadi tergoda, akhirnya bergabung dan kehilangan uanganya. Seseorang bercerita seperti ini:
“Saya membuat keputusan untuk berinvestasi dalam pola semacam ini setelah mengunjungi adik dan adik ipar saya (suami adik). Saat itu saya dipertemukan dengan teman dekatnya yang juga penasehat keuangan yang dipercaya untuk menjadi wakil dari pengelola Fianancial Scam ini. Saya benar-benar menyukai dan percaya orang ini, dan saya juga diperlihatkan bahwa dia telah meng-investasikan seluruh asset yang sangat substansial miliknya dalam bisnis ini. Dan bahkan diceritakan bahwa untuk bisnis ini dia sudah melakukan refinance rumahnya dan menempatkan semua dana yang didapat dalam bisnis ini.
Saya juga kemudian bertemu banyak teman-teman adik saya, yang sudah berpartisipasi dalam bisnis ini. Pengalaman sukses beberapa tahun dari bisnis ini mereka ceritakan, membuat saya berfikir, rasanya bodoh sekali jika saya tidak memanfaatkan kesempatan ini. Rasa percaya dan harapan saya sangat kuat, sampai- sampai ketika saya kembali ke rumah dan menceritakan kepada temen dekat, dan teman itu menyarankan agar menjauh saja dari bisnis semacam ini, tidak saya turuti. Saya malah berfikir, itu hanyalah pendapat teman yang skeptis saja.”
Cognition
Pengambilan keputusan salah kadang tidak jauh dengan kata ganti tindakan bodoh. Karena itu dapat kita artikan kekurangan pengetahuan atau fikiran jernih seringkali berimplikasi pada pengambilan tindakan yang salah.
Seringkali orang yang memiliki IQ rata-rata bahkan di atas rata-rata (tinggi ) gagal untuk menggunakan kepandaiannya secara efektif dan efisien saat mengambil keputusan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-harinya. Seringkali mereka menggunakan intuisi, impulsive dan gaya pengambilan keputusan yang lebih banyak dipengaruhi oleh emosi.
Personality
Pengambilan keputusan salah juga dipengauhi oleh rasa percaya berlebih. Kadang kita tidak mudah kapan percaya pada seseorang dalam satu hal dan tidak percaya pada orang yang sama dalam hal lainnya.
Pengelola Ponzi Scheme selalu merekrut/menempatkan orang-orang yang akan dipercaya oleh orang lain. Dan untuk merekrut orang seperti ini, mereka rela memberikan insentif yang cukup besar untuk mereka, dari mulai uang, kendaraan dan publikasi tentang kesuksesannya.
Orang-orang yang direkrut ini biasanya datang dari kalangan pejabat pemerintahan, militer, polisi, leader sebuah MLM, mantan leader bisnis sejenis atau bahkan atasan sebuah perusahaan Negara atau swasta.
Orang-orang semacam ini ini memang sangat mudah dipercaya oleh orang-orang setempat. Mereka akan menjadi leader dalam bisnis ini, mejadi contact person dengan “perusahaan” penyelenggara Ponzi scheme tapi juga bias saja ditinggalkan kabur begitu saja oleh “perusahaan” dan dibiarkan dikejar-kejar oleh para investor.
Emosi
Emosi dalam memasuki bisnis ini sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan yang salah. Dalam hal bisnis Ponzi scheme, emosi seringkali memotivasi seseorang untuk melakukan keputusan yang salah. Perilaku yang suka akan prospek kesuksesan sangat cepat dan mempertahankan kekayaan, menjadi motivasi utama.
Seseorang sangat tertarik akan janji investasi yang akan mengembangkan dan menata kekayaan secara cepat sehingga bias memasuki masa pension yang nyaman.
Sebetulnya setiap orang tahu bahwa berinvestasi dalam tabungan, deposito, dan precious metal adalah investasi cukup aman walaupun return yang cukup rendah. Selain itu Obligasi, danareksa dan saham membuat investasi seseorang lebih bias mengawasi dan mengendalikan investasinya.
Tapi emosi seringkali menutupi pendapat ini, bahkan untuk seseorang yang tahu banyak ilmu ekonomi dan keuangan.
Pendapat skeptis akan bisnis ini seringkali lebih baik. Tetapi kadang kesalahan terjadi dengan membuang begitu saja pendapat skeptic tersebut seperti melemparkan semua peringatan bersama "angin yang bertiup".
Saya tidak ingin saya, anda, keluarga dan rekan-rekan kita terjerumus dalam bisnis ini. Bahwa dalam bisnis apapun lost of money bisa terjadi tetapi dengan kontrol yang lebih baik akan investasi, kita bisa menurunkan tingkat risiko yang mungkin terjadi.